Kebudayaan dan Perkembangan Desa
Eksistensi suatu masyarakat sangat banyak ditentukkan oleh kehadiran orang-orang yang dapat memelihara dan mengembangkan kebudayaan, mengambil peran aktif dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan masyarakat dapat melaksanakan proses perubahan dan merencanakan pembangunan secara berkesinambungan. Akan tetapi orang yang mempunyai kemampuan demikian tidak lahir atau berada secara sendirinya. Ia harus dipelajari dan dikembangkan melalui orang-orang lain, lembaga-lembaga lain yang ikut serta, baik lembaga formal maupun non formal untuk berperan dalam pengembangan potensi kreatif masyarakat.
Pendidikan adalah yang paling menentukan apalagi dalam masyarakat yang baru memulai berangkat maju. Dengan demikian dapatlah dimengerti bahwa kehadiran lembaga pendidikan yang representatif adalah esensial untuk suatu masyarakat yang sedang berusaha untuk mencairkan diri dari kebekuan seperti yang terjadi pada masyarakat yang masih terisolir dan sangat kurang fasilitas pendidikan.
Manusia tak dapat hidup tanpa kebudayaan. Kebudayaan menentukan dan mengajarkan bagaimana seyogyanya manusia hidup dalam masyarakat agar tetap aman, tertib dan tenang. Dan ia mengajarkan bagaimana seyogyanya seseorang bertingkah laku dalam hubungannya dengan alam sekitarnya baik nampak maupun yang tidak nampak. Kebudayaan pada mulanya diciptakan oleh manusia untuk kemaslahatan suatu kelompok masyarakat tertentu. Setelah kebudayaan itu tercipta ia merupakan sesuatu yang hidup dan pada gilirannya sangat mempengaruhi. Kebudayaan merupakan abstraksi dari suatu masyarakat yang menunjuk pada bagaimana pola tingkah laku yang dianggap baik dan kurang baik.
Dalam hubungannya dengan apa yang dikemukakan di atas tentang kebudayaan, khususnya kebudayaan adat, akan ditelusuri sampai sejauh mana unsur kebudayaan ini memberikan pengaruh pada pola perilaku berdasarkan pada kaidah-kaidah normative yang terbentuk berdasarkan system nilai yang dianut berdasarkan suatu kesadaran bersama, suatu komunitas yang dihayatinya sebagai masyarakat asli ataupun pendatang. Daya integrasi dan kekuatan kohesif berbagai kebudayaan etnis yang ada di Indonesia relatif berbeda satu dengan yang lainnya.
Pertambahan penduduk, pengendalian kelahiran, keterbatasan lahan, tingkat kesuburan tanah, pengadaan air, kerusakan lingkungan, alih teknologi dan keterampilan reorganisasi dan reformasi aparat pemerintahan dan lembaga-lembaga sosial ekonomi, budaya kerja dan pemanfaatan tenaga kerja adalah beberapa diantara sekian banyaknya masalah yang pada umumnya dihadapi oleh masyarakat desa di Indonesia yang sedang membangun.
Dinamika perkembangan masyarakat banyak ditentukan oleh pandangan masyarakat itu terhadap “kerja” sebagai hakikat hidup. Ia adalah system nilai, bagian dari atau merupakan kebudayaan itu sendiri. Budaya mencakup domain yang sangat luas dan secara signifikan mendukung percepatan perkembangan masyarakat desa. Banyak faktor yang merupakan bagian dari kebudayaan, termasuk ilmu pengetahuan, keterampilan, teknologi, kekayaan sumberdaya alam dan kepribadian mandiri, juga semangat, gairah dan ketahanan kerja suatu komunitas.
Sabtu, 10 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Untuk referensi Tansil 1984 itu bisa dilihat dimana ya?
BalasHapus