Profil Usaha Tani dan Kualitas Petani
Kenyataan sulitnya membendung konversi lahan pertanian sebenarnya adalah hal yang alami. Proses konversi ini bagaimanapun juga akan terjadi, karena prinsip yang mendasari terjadinya adalah bahwa lahan akan dikonversi ke arah penggunaan lain yang memberikan nilai sewa (rent) yang lebih besar. Lahan untuk hutan akan dikonversi menjadi lahan pertanian dan perkebunan, karena yang terakhir ini dapat memberikan nilai keuntungan bagi sumberdaya lahan atau nilai sewa yang lebih besar. Selanjutnya lahan pertanian dan perkebunan akan dikonversi menjadi lahan-lahan industri. Lahan-lahan industri pada gilirannya akan dibeli oleh pengembang yang akan membangun komplek-komplek perumahan dan pemukiman. Perjalanan selanjutnya lahan pemukiman akan dibeli untuk kemudian dikonversi menjadi lahan untuk gedung-gedung pertokoan dan aktivitas perdagangan lainnya. Demikian seterusnya sampai pada aktivitas yang memberikan nilai sewa tertinggi pada lahan yaitu aktivitas jasa-jasa perusahaan.
Mengantisipasi keadaan tersebut seyogyanya upaya kita bukanlah ditekankan pada bagaimana mencegah terjadinya konversi lahan pertanian, melainkan perlu difokuskan pada bagaimana meningkatkan profil petani kita sehingga menjadi petani idaman, yang orang-orang dan masyarakat umum tertarik untuk menekuninya. Yang diperlukan adalah menciptakan kondisi semakin terbukanya kesempatan kerja di sektor pertanian intensif bernilai tambah tinggi. Profil usaha tani hendaknya merupakan usaha tani yang berskala ekonomis (economy of scale), padat modal, serta berorientasi pasar dengan tehnologi baru yang semakin menguntungkan. Penanganan yang terpadu intensif terhadap hubungan yang melembaga antara perusahaan besar dan kecil memberikan peluang kepada pesatnya perkembangan profil usaha tani dimaksud. Perlu dirumuskan pola kemitraan yang saling membutuhkan dan menguntungkan antara agribisnis skala kecil, sedang dan skala ekonomi yang lebih efisien. Pengembangan sentra produksi pertanian yang didasarkan atas pengembangan pola usaha tani dengan komoditas utama sesuai dengan keunggulan komparatif, disertai oleh strategi pengembangan komplek industri hilir di sentra produksi usaha tani yaitu berkembangnya usaha tani yang dikelola dengan prinsip komersil dan terkait dengan industri pengolahan.
Profil usaha tani yang akan berkembang di masa datang yang memberikan indikasi tentang kualifikasi umum yang perlu dimiliki oleh petani yaitu:
(1) Menjalankan usahanya atas dasar permintaan pasar yang tersedia, inovasi, peluang pasar, asas skala ekonomi dan resiko merupakan aspek-aspek yang melekat pada usaha yang berorientasi pasar sehingga kemampuan-kemampuan yang menyangkut aspek-aspek tersebut sangat perlu dimiliki dan dikembangkan di kalangan petani.
(2) Mempunyai kemampuan bekerjasama dalam skala ekonomi yang menguntungkan dan efisien diantara sesama maupun antar petani dengan pengusaha agroindustri.
(3) Usaha yang dilakukan berorientasi pada pelesterian sumber daya alam sehingga kesinambungan pembangunan pertanian dapat diwujudkan.
(4) Berkemampuan mengadaptasi diri dengan pengetahuan dan keterampilan baru di luar bidang pertanian maupun bidang agroindustri sehingga menambah mobilitas penduduk pedesaan dalam mengisi kesempatan kerja dan berusaha yang terbuka di pedesaan maupun perkotaan.
Golongan yang paling potensil untuk memilki kualifikasi demikian adalah para pemuda tani yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari orang tua mereka. Dalam jangka pendek dan menengah para petani muda, petani maju dan kontak tani andalan berpotensi nyata untuk mengadakan perubahan nyata dalam struktur sosial ekonomi.
Untuk mengidentifikasi kualifikasi petani maka ada beberapa indikator perilaku MUKIBAT, yaitu komponen perilaku sebagai berikut:
(1) Mental produktif, yaitu kondisi mental produktif karena mempunyai wawasan, pola pikir, sikap, semangat dan keuletan dalam melaksanakan usaha agribisnis.
(2) Usahawan, yaitu wira usaha yang mempunyai kekuatan, keberanian untuk mengambil resiko karena terpanggil dan mampu menciptakan dan mengembangkan usaha dengan tindakan investasi.
(3) Kreatif, yaitu mempunyai daya kreasi untuk selalu mengembangkan dinamika yang tanggap terhadap setiap tantangan, ancaman dan hambatan serta bernaluri tinggi dalam memanfaatkan setiap peluang yang timbul di sekelilingnya.
(4) Inovatif, yaitu mempunyai kemampuan untuk selalu melakukan pembaharuan dalam rangka pengembangan usaha agribisnis yang efisien, berkualitas dan berkesinambungan.
(5) Bina-benah, yaitu mempunyai jiwa kepemimpinan dan mampu melakukan pembenahan dan pembinaan dengan menerapkan jurus operasional dan menciptakan kondisi strategis dalam menggerakkan sistem agribisnis.
(6) Arsitek, yaitu mempunyai kemampuan dalam merekayasa dan merancang bangun sistem agribisnis agar menjadi suatu sistem yang tersusun sehingga secara teknik efektif, secara ekonomis efisien dan kompetitif, serta secara sosial diinginkan.
(7) Tehnologi tepat guna, yaitu mempunyai kemampuan untuk memilih tehnologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan agribisnis.
Sabtu, 10 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
The best merit casino games 2021
BalasHapusBest Merkur games · 메리트카지노 Fair Play. One of 바카라 사이트 the best slot games in the market · The Merkur Megaways · Classic Jackpot 메리트카지노총판 slots · Double Exposure slots.